Senin, 07 Juli 2008

MENYERAHAN MEDALI

PENYERAHAN MEDALI
KELAS
R/C (radio control) MODEL F3A







PENYERAHAN MEDALI
KELAS OHLG
(OUTDOOR HAND-LAUNCHED GLIDER)
PUTRA





PENYERAHAN MEDALI
KELAS OHLG
(OUTDOOR HAND-LAUNCHED GLIDER)
PUTRI


Photo by irone


Jumat, 04 Juli 2008

F3C: Helicopter remote control sedang beraksi



Banyak yang Penasaran, Sayang Tak Bisa Mencoba

TARAKAN-Mulai Minggu (6/7) nanti, puluhan atlet aeromodelling terbaik dari masing-masing provinsi di seluruh Indonesia, mulai menunjukkan kemampuan mereka dalam even terakbar, PON XVII Kaltim. Bagi masyarakat Tarakan dan sekitarnya, olahraga ini tentu masih asing. Bahkan mungkin ada yang belum pernah mengetahui dan melihat langsung olahraga yang menggunakan pesawat berukuran kecil sebagai medianya.

Tak heran, olahraga yang berada dibawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) ini mendapat perhatian khusus dari masyarakat ramai. Meski panas terik matahari cukup menyengat pada saat para atlet melakukan latihan di Bandara Juwata Tarakan, tak menyurutkan antusiasme penonton hanya untuk menyaksikan jalannya latihan.

Sebut saja Kustoyo, bapak 2 anak yang tinggal di Gunung Lingkas ini, sengaja datang membawa anaknya untuk melihat langsung jalannya proses latihan. Meskipun bapak yang sehari-harinya bekerja sebagai PNS ini sudah pernah melihat olahraga aeromodelling di luar kota, namun ia mengaku sangat tertarik untuk memperdalam lebih jauh tentang aeromodelling.

Ada bermacam-macam pesawat yang digunakan pada waktu latihan. Mulai dari yang terkecil jenis OHLG, sampai yang terbesar berjenis F3A. Namun yang lebih menarik perhatian masyarakat, adalah pesawat helikopter yang dikendalikan dengan menggunakan remote control. Pesawat dengan bobot 6 kg dan berbahan bakar methanol ini mampu melesat kencang di udara dengan kecepatan 60 km/jam.

Sesekali para kontingen yang berlatih dengan pesawat F3C (Radio Control Helicopter), mengendalikan pesawatnya di atas ketinggian kurang lebih 50 meter di atas bumi dengan kecepatan tinggi. Tak ayal, aksi ini mendapat sorakan yang ramai dari pada penonton.

Bermacam-macam manuver ditunjukkan para atlet. Mulai dari yang hanya berputar-putar di udara, sampai yang berputar 180 derajat di udara.

Penonton pun tampak puas dengan aksi yang dilakukan. Hal ini terlihat jelas dari raut wajah yang berdecak kagum bercampur rasa penasaran ingin mencoba.

Namun sangat disayangkan, olahraga yang menurut masyarakat awam ini adalah olahraga yang mahal, sampai saat ini belum ada perhatian dari Pemkot Tarakan dengan membentuk wadah keingin masyarakat Tarakan mengenal aeromodelling.(ir1/mc/dd)

LAYOUT AEROMODELING PONXVII 2008 TARAKAN

ATLIT AEROMODELING JABAR

OFFICIAL TEKNIS

Atlit Aero Riau

JADWAL LOMBA CABOR AEROMODELING